menorrhagia
menorrhagia

Gangguan Menstruasi yang Sering Dialami oleh Wanita

Jika kamu adalah seorang wanita, ini adalah permasalahan yang sering ditanyakan oleh para kaum hawa saat menstruasi. Ini karena banyak perempuan yang mengalaminya.

Normalnya, menstruasi itu datang secara berkala pada setiap 21-35 hari dengan waktu mens selama 3-7 hari. Pada masa ini, wanita dapat mengeluarkan darah dengan volume dari 40-80 milimeter setiap harinya.

Tahukah kamu, ternyata tidak sedikit wanita yang mengalami anomali saat masa haidnya menghampirinya. Yuk simak penjelasan jenis gangguan menstruasi berikut ini agar kamu bisa cek apakah kamu sudah aman dari permasalahan kewanitaan ini.

Gangguan Menstruasi yang Sering Dialami Wanita

  • Amenorea

Amenorea adalah suatu keadaan dimana seorang wanita tidak mengalami haid pada saat menstruasi rutinnya.

Gangguan menstruasi amenorea terbagi menjadi dua, amenorea primer dan sekunder.

Pertama, amenorea primer adalah kondisi dimana seorang perempuan tidak mengalami haid hingga umurnya mencapai 16 tahun. Kedua, amenorea sekunder adalah kondisi wanita yang tidak sedang hamil, namun masa menstruasinya berhenti selama 3 bulan bahkan lebih.

Amenorrhea primer dapat dipengaruhi oleh riwayat keluarga, olahraga secara berlebihan, obesitas dan gangguan pola makan.

Adapun amenorea sekunder bisa dipengaruhi kehamilan, menyusui, menopause, stress maupun stres berat.

Jika kamu saat ini sedang mengalami penundaan masa menstruasi, harap cek kembali ya. Takutnya kamu mengalami gangguan kewanitaan ini.

Selain tidak bisa haid dalam waktu lama, tanda seorang wanita terkena amenorea diantaranya adalah rambut mulai rontok, berjerawat, sering mengalami kepala dan panggul nyeri serta gangguan penglihatan.

Untuk Mencegahnya, disarankan untuk menyusun pola hidup sehat, mengistirahatkan tubuh secara cukup, tidak olahraga yang berat-berat, dan hindari kebiasan beban pikiran yang dapat sebabkan stres.

Hendaknya kamu mencatat secara rapi siklus datang haid kamu, lalu sampaikan kepada dokter yang kompeten.

Mengapa harus ke dokter?

Ada beberapa tes medis yang mungkin perlu dilakukan penderita gangguan kewanitaan ini.

Pertama, tes fungsi ovarium untuk mengetahui kinerja ovum. Kedua, tes tingkat androgen dalam darah. Ketiga, tes fungsi tiroid dalam darah. Keempat, tes kadar prolaktin. Kelima, USG untuk mendiagnosa penyebab amnorhea.

Dengan serangkaian tes medis ini, pengobatan yang tepat pun dapat diberikan kepada penderita. Ada beberapa cara pengobatan yang umumnya dilakukan dokter, diantaranya adalah :

  1. Terapi hormon untuk mengembalikan siklus menstruasi.
  2. Menurunkan berat badan, jika penyebabnya adalah obesitas.
  3. Kembali ke berat badan normal jika penyebabnya adalah penurunan berat badan yang ekstrim.
  4. Rilekskan diri untuk hilangkan stres.
  5. Obat-obatan, jika penyebab amenore adalah penyakit tiroid.
  6. Pembedahan, jika ada tumor atau penyumbatan struktural.
  • Menorrhagia

Menorrhagia adalah suatu kondisi berupa pendaharan pada masa haid dengan jumlah yang berlebihan dan/atau durasi lebih panjang dibandingkan masa interval haid secara normal.

Umumnya, menorrhagia menghampiri remaja awal pertama memasuki masa pubertas. Selain itu, wanita menjelang masa menopause juga turut berpeluang mengalaminya. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi wanita pada masa aktifnya turut merasakannya juga.

Apakah menorrhagia ini berbahaya? Yuk simak penyebab dan penanganannya.

Kondisi menstruasi hebat (menorrhagia) ini dipengaruhi oleh beberapa faktor :

  • Kondisi ovarium yang tidak berfungsi

Kondisi ini terjadi karena indung telur tak mampu melepas sel telur sewaktu menstruasi datang. Akibatnya, tubuh tak mampu mengeluarkan hormon progesteron yang memicu tidak seimbangnya hormon dalam tubuh, tak ayal berakibat terjadinya menorrhagia pada wanita.

  • Terjadinya Fibroid Rahim.

Fibroid rahim merupakan tumor jinak pada rahim, ia dapat muncul dan tubuh subur disana. Pembiaran terhadap penyakit fibroid rahim dapat berakibat fatal pada penderitanya. Dimana pendarahan menstruari akan menjadi lebih berat dari mens sebelumnya.

Lalu, bagaimana cara kita mencegah gejala menorrhagia ini? salah satu caranya ialah Mengonsumsi progestin atas saran dokter. Progestin adalah obat yang sering diberikan kepada penderita menorrhagia..

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

About admin